Salju dan es berperan penting dalam menjaga pendinginkan di planet kita, meskipun tidak dalam cara yang mungkin Kamu pikirkan.
Salju dan es di kutub utara.
Mereka memantulkan cahaya dan energi dari Matahari, mengirimkan sebagian besar kembali ke angkasa bukan membiarkannya tanah menjadi hangat. Ketika salju dan es menghilang, laut berwarna gelap dan tanah menyerap energi bukan memantulkannya..
Salju dan es tidak memiliki daya pendinginan yang sama sepanjang tahun. Selama musim dingin, salju dan es mendominasi dari Kutub Utara, tetapi tidak ada sinar matahari untuk mencerminkan. Ini berarti bahwa Kutub Utara tidak berbuat banyak untuk menjaga suhu global dingin selama musim dingin. Di musim panas, Arktik adalah bermandikan cahaya terus-menerus, tapi ada tidak banyak salju dan es untuk memantulkan kembali cahaya ke ruang angkasa.
Rangkaian gambar menggambarkan jumlah energi yang mencerminkan salju dan es pada setiap musim dari tahun ke tahun. Peta dibuat dengan menggabungkan pengukuran satelit salju dan es sejauh dengan perhitungan jumlah sinar matahari mencapai tanah selama musim. daerah biru Dark mencerminkan energi paling, memiliki efek pendinginan terbesar.
Sebagai peta menggambarkan, salju dan es di musim semi (khusus bulan April-Juni) memiliki dampak yang lebih besar pada suhu global dari salju dan es pada waktu di lain tahun. Ini berarti bahwa perubahan dalam salju musim semi dan hal es lebih dari perubahan pada waktu lain tahun.
Dalam 30 tahun terakhir, bumi ditutupi salju telah meningkat di belahan bumi Utara, namun menutupan salju musim semi telah menurun. Perubahan ini berarti bahwa salju dan es memantulkan energi lebih sedikit untuk ruang secara keseluruhan. Belahan bumi utara menyerap sekitar 100 tenaga PetaWatts lebih, sekarang dari tahun 1979-tujuh kali lipat lebih besar dari semua penggunakan energi manusia, kata Mark Flanner, ilmuwan dari University of Michigan yang membuat peta.
Apa semua ini berarti energi ekstra untuk iklim bumi? Sebuah laporan penilaian baru dari Arktik Monitoring dan Assessment Program, mengatakan bahwa 2005-2010 adalah periode terpanas yang pernah tercatat di Arktik, dan bahwa suhu hangat telah meleleh banyak salju dan es. Secara khusus, salju mencair di awal musim semi. Ada bukti bahwa pemanasan global adalah mempercepat akibat dari perubahan ini, kata laporan itu.
Jika Kutub Utara semakin lama semakin menghilang lapisan ozon akan menjadi tipis, Maka dunia ini akan sangat panas, dan pastinya Kiamat yang telah di tentukan pasti akan segera datang, jadi mulai sekarang pencegahan Global Warming harus marak dilakukan untuk kelangsungan Bumi kita nantinya.
sumber : http://earthobservatory.nasa.gov
Tidak ada komentar:
Posting Komentar